Jakarta – Ancaman narkoba di kalangan pelajar semakin menjadi perhatian serius pemerintah. Dalam upaya melindungi generasi muda, Pemerintahan Prabowo-Gibran menggalang kekuatan lintas sektor untuk mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di lingkungan pendidikan.
Langkah strategis ini tercermin dalam berbagai program yang menyasar pelajar di berbagai daerah. Di Subang, misalnya, Satnarkoba Polres Subang menggelar sosialisasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) kepada pelajar SMP IT Al-Mazid. Dalam kegiatan ini, sebanyak 100 pelajar diberikan edukasi mendalam tentang bahaya narkoba dan cara mencegahnya.
“Kami melaksanakan penyuluhan dan sosialisasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba. Totalnya ada 100 pelajar yang mengikuti kegiatan tersebut,” ujar Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu.
Kapolres Subang juga menjelaskan, sosialisasi ini tidak hanya mengenalkan berbagai jenis narkoba, tetapi juga dampak buruknya bagi kesehatan dan kehidupan sosial. Ragam modus operandi yang sering digunakan pengedar narkoba turut dijelaskan agar pelajar lebih waspada.
“Kami juga mengajak para pelajar untuk membantu mencegah dan memberantas penyalahgunaan narkoba khususnya di lingkungan masyarakat,” sambungnya.
Langkah serupa juga menjadi fokus di wilayah Kalimantan Utara (Kaltara). Anggota DPRD Kaltara, Hj. Siti Laela, menyuarakan keprihatinannya terkait meningkatnya kasus penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.
“Ada kekhawatiran pelajar menggunakan narkoba,” katanya.
Siti Laela mendorong Dinas Pendidikan untuk berperan aktif dalam pencegahan, termasuk melalui pengembangan kegiatan positif seperti ekstrakurikuler yang dapat menjadi benteng bagi pelajar dari pengaruh narkoba.
“Pentingnya untuk memberikan ruang positif bagi anak-anak dan pelajar melalui kegiatan ekstrakurikuler, sehingga bisa membentengi dari penyalahgunaan narkoba,” tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turut membahas persoalan ancaman peredaran Narkoba di dunia pendidikan.
“Kami membicarakan banyak hal terkait dengan ancaman terhadap generasi muda, mulai dari masalah narkoba, judi online yang sedang menjadi perhatian, hingga kenakalan remaja lainnya,” ungkap Jenderal Listyo dalam konferensi pers.
Sementara itu, Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa program-program edukasi seperti Polisi Mengajar akan ditingkatkan untuk memperkuat perlindungan dan pembentukan karakter siswa, khususnya di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
“Kami bersama-sama sepakat untuk melakukan kerja sama sehingga generasi muda kita betul-betul bisa kita persiapkan dengan baik,” tuturnya.
Melalui kolaborasi yang melibatkan kepolisian, institusi pendidikan, dan masyarakat, berbagai program dijalankan untuk memberikan edukasi serta meningkatkan kesadaran pelajar tentang bahaya barang haram ini. Langkah-langkah tersebut menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam membangun generasi emas yang bebas dari pengaruh negatif narkoba. ><