JAKARTA – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025, pemerintah melalui berbagai instansi meningkatkan upaya pengamanan untuk memastikan keamanan, kenyamanan, dan kelancaran aktivitas masyarakat.
Salah satu langkah utama yang dilakukan adalah pelaksanaan Operasi Lilin di seluruh wilayah Indonesia.
Kapolri Jenderal Polisi, Listyo Sigit Prabowo, mengatakan bahwa ribuan personel akan dikerahkan dalam operasi pengamanan ini.
“Operasi Lilin dilaksanakan di 2.794 posko di seluruh Indonesia, melibatkan 141.443 personel gabungan dari Polri, TNI, dan instansi terkait lainnya,” jelasnya.
Fokus pengamanan tidak hanya mencakup kegiatan keagamaan, tetapi juga aktivitas masyarakat yang melibatkan perjalanan wisata atau mudik antar provinsi maupun dalam provinsi.
Kapolri menegaskan bahwa pelaksanaan ibadah selama periode Nataru menjadi perhatian utama.
“Rapat koordinasi saat ini adalah untuk mempersiapkan seluruh rangkaian kegiatan masyarakat agar berjalan aman, lancar, dan baik,” ujarnya.
Untuk mematangkan persiapan, Polri juga akan menggelar rapat koordinasi lanjutan dan teknis, serta melakukan pengecekan langsung di lapangan.
“Kami akan memastikan segala kekurangan segera diperbaiki agar penyelenggaraan rangkaian Nataru bisa berjalan lebih baik,” tambahnya.
Di tingkat daerah, berbagai langkah strategis juga telah diambil.
Polres Pelabuhan Makassar, misalnya, meningkatkan pengamanan dan pelayanan di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar.
Aipda Adil dari Polres Pelabuhan Makassar menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan personel di titik strategis untuk mencegah potensi gangguan keamanan.
“Kami ingin memastikan masyarakat merasa aman dan nyaman selama berada di pelabuhan,” ujarnya.
Selain itu, posko pengaduan dan bantuan akan disediakan selama 24 jam untuk melayani kebutuhan masyarakat.
Sementara itu, Bandara Internasional Soekarno-Hatta juga mengadakan latihan terpadu untuk meningkatkan kesiapan personel dan peralatan dalam menghadapi potensi ancaman menjelang Nataru.
General Manager Bandara Soekarno-Hatta, Dwi Ananda Wicaksana, menjelaskan bahwa latihan tersebut melibatkan 229 personel dari berbagai instansi, termasuk Pusat Zeni TNI AD dan Aviation Security.
“Latihan ini merupakan wujud komitmen kami dalam menjamin keamanan dan keselamatan operasional di bandara, khususnya menjelang periode puncak pergerakan penumpang selama Nataru,” ungkapnya.
Menurut Dwi, kerja sama lintas instansi sangat penting untuk menghadapi situasi darurat.
“Kolaborasi ini adalah bentuk sinergi nyata antara bandara dan aparat keamanan,” tegasnya. [*]