JAKARTA – Pemerintah terus mendorong kemajuan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai tulang punggung ekonomi nasional. Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan berbagai langkah strategis guna memastikan UMKM dapat naik kelas, salah satunya dengan membuka akses pembiayaan dan pasar yang lebih luas.
Wakil Menteri UMKM, Helvi Y. Moraza, menegaskan bahwa Presiden memberikan dua arahan utama untuk mendukung pengembangan UMKM. “Bapak Presiden berpesan agar UMKM dibukakan akses modal dan channel pasar sebanyak-banyaknya,” ujar Helvi.
Adapun salah satu kunci untuk memperluas akses pasar bagi pelaku UMKM, Menurut Helvi adalah digitalisasi. Dia menekankan bahwa pemerintah akan terus mendorong pelaku UMKM agar melek teknologi sehingga produk mereka mampu bersaing, baik di pasar domestik maupun internasional.
“UMKM tidak lagi bisa bermanja-manja dengan sistem konvensional. Suka tidak suka, harus masuk ke sistem digitalisasi ekonomi,” jelasnya.
Di sisi lain, berbagai pihak turut mendukung kebijakan pemerintah ini. Founder dan CEO Hive Five, Sabar L. Tobing, menyampaikan pentingnya pendampingan bagi UMKM agar mampu bersaing dan berkembang. Hive Five, sebagai salah satu mitra strategis UMKM, memberikan layanan pendampingan mulai dari legalitas hingga pengelolaan keuangan.
“Dengan memiliki legalitas yang lengkap, pelaku UMKM bisa lebih mudah mendapatkan akses pembiayaan dan mengembangkan usahanya. Di Hive Five, kami mendampingi mereka dari tahap awal, mulai dari perizinan hingga pelaporan keuangan, sehingga mereka bisa fokus pada pertumbuhan bisnis,” ujar Sabar.
Lebih lanjut, potensi UMKM di Indonesia dinilai sangat besar. Mantan Wakil Menteri Perdagangan, Dr. Jerry Sambuaga, menyebutkan bahwa sektor UMKM Indonesia diperkirakan memiliki nilai bisnis hingga USD 135 miliar pada tahun 2025.
“UMKM kita berpeluang masuk ke pasar internasional. Saat ini, banyak pelaku UMKM yang sudah menembus pasar dunia. Namun, tantangan seperti kuantitas, kualitas, dan konsistensi produk masih perlu diperhatikan,” kata Jerry.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Kementerian Perdagangan telah menyediakan berbagai pelatihan gratis dan mempertemukan pelaku UMKM dengan pembeli internasional melalui platform khusus. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat daya saing UMKM Indonesia di kancah global.